KANKER PROSTAT
Apa itu Kanker Prostat?
Kanker
prostat adalah tumor ganas yang tumbuh pada prostat, kelenjar seukuran
kacang walnut dibawah kandung kemih pria yang fungsinya memproduksi
sperma. Sebagian besar kanker prostat tumbuh sangat lambat namun
merupakan kanker ganas, dan kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lain,
khususnya tulang dan kelenjar getah bening.
Menurut laporan interim Singapore Cancer Registry, periode 2006-2010,
kanker prostat merupakan kanker paling umum ke-3 untuk pria di
Singapura, dengan lebih dari 500 kasus terdiagnosa setiap tahun dalam
kurun waktu lima tahun belakangan ini.
Apa saja gejala-gejalanya?
Pada kebanyakan kasus, tidak ada gejala yang terlihat, dan dipercaya
bahwa sebanyak 80% pria yang mencapai usia 80 tahun terkena kanker
prostat. Karena dalam kebanyakan kasus, kanker tumbuh lambat, umunya
mereka meninggal akibat sebab lain atau usia lanjut tanpa menyadari
bahwa mereka terkena kanker.
Saat gejala muncul pada stadium lanjut, yang terasakan adalah hilangnya
berat badan, sakit panggul, sakit punggung atau pinggul dan kesulitan
buang air kecil, seperti rasa terbakar atau sakit ketika buang air kecil
atau terdapat darah pada urin.
Bagaimana cara mendiagnosanya?
Tes skrining untuk pendeteksian dini
-
Digital Rectal Examination (DRE) - prosedur ini
dilakukan oleh dokter dengan menggunakan jari yang disarungkan untuk
memeriksa bagian rektum. Dokter akan dapat merasakan gumpalan atau
pertumbuhan dari kanker prostat.
-
Tes Prostate-Specific Antigen (PSA) Test – Tes
ini merupakan tes awal paling umum dilakukan untuk mendeteksi kanker
prostat. Yang dilakukan dalam tes ini adalah memeriksa kadar PSA – yaitu
protein yang diproduksi oleh sel-sel kelenjar prostat – dalam darah.
Semakin tinggi kadarnya, semakin besar kemungkinan terdapatnya kanker,
walaupun faktor-faktor lain dapat menyebabkan naiknya kandungan PSA.
|
|
Tes untuk mendiagnosa kanker prostat
-
Biopsi Prostat - bila terjadi dugaan kanker
prostat, prosedur yang dilakukan adalah biopsi – yang mengangkat
jaringan sampel untuk diperiksakan. Bilamana hasilnya ternyata positif,
maka dibutuhkan scan tulang atau scan menggunakan komputer dilakukan
pada daerah panggul untuk memastikan seberapa jauh kanker telah
menyebar.
-
Ultrasound Trans-rektal – Prosedur ini
menggunakan gelombang suara untuk memperoleh visualisasi kelenjar
prostat. Prosedur ini paling sering digunakan bersamaan dengan prosedur
biopsi untuk memandu jarum menuju kelenjar prostat dimana diduga
terdapat tumor.
|
Tes sesudah kanker didiagnosa
- PSA Levels – Saat kanker positif terdiagnosa,
tingkat PSA dapat membantu memastikan penyebarannya. Bila tingkat PSA
dibawah 20ng/ml, maka kemungkinan besar kanker belum menyebar ke organ
tubuh lain. Tingkat PSA lebih dari 40ng/ml merupakan indikasi kuat bahwa
kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain.
-
Tes Metastasis – Bila biopsi telah
mengindikasikan adanya kanker, tes lain harus dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh kanker telah menyebar. Scan tulang dan x-rays dapat
memastikan apakah kanker telah menyebar hingga ke tulang. Scan CT atau
MRI lebih lanjut dapat mencari lokasi kanker secara tepat.
|
|
|
|
Penilaian dalam Kanker Prostat
Kanker
prostat dinilai berdasarkan sistem Gleason, yang mengukur tingkat
organisasi sel kanker yang ada dengan menggunakan mikroskop.
Grade 1: Jaringan kanker terlihat seperti jaringan prostat normal.
Grade 2 hingga 4: Beberapa sel tampak seperti sel
normal, namun beberapa tidak terlihat normal. Terdapat perbedaan yang
sangat jelas antara sel normal dan tidak normal.
Grade 5: kanker dan pola pertumbuhannya tampak sangat tidak normal.
Karena kanker prostat sering memiliki area dengan nilai yang
berbeda, sebuah nilai ditentukan untuk 2 area di mana terdapat paling
banyak sel kanker. Kedua nilai tersebut kemudian dijumlahkan untuk
memperoleh nilai Gleason dengan skala antara 2 dan 10.
Nilai Gleason kurang dari 6 mengindikasikan kanker yang tidak
ganas. Sementara nilai 7 ke atas mengindikasikan kanker yang sangat
agresif yang dapat tumbuh dan menyebar dengan cepat.
|
Bagaimana mengobati kanker prostat?
Dalam beberapa kasus, karena kanker prostat butuh waktu yang lama untuk
tumbuh, maka pengobatan memiliki resiko tersendiri. Dokter dapat saja
memilih untuk memonitor tumor daripada mengobatinya dengan segera. Hal
tersebut disebabkan oleh tergantungnya pengobatan terhadap beberapa
faktor seperti, stadium kanker, gejala, umur, serta kondisi umum dari
kesehatan pasien.
Bedah
|
|
Terapi Radiasi
|
|
|
|
Saat pengobatan telah ditentukan, prosesnya dapat melibatkan
pengangkatan kanker melalui prosedur bedah, dengan mengangkat kelenjar
prosat, bila kanker hanya setempat saja. Peluang kesembuhan total
sangatlah tinggi pada kasus-kasus seperti, namun dapat menimbulkan efek
samping kekurangan urinasi atau impotensi
|
|
dengan menggunakan sinar berenergi tinggi yang diarahkan untuk
membunuh sel-sel kanker. Prosedur ini dapat digunakan saat kanker hanya
setempat saja
|
|
|
|
Terapi Hormon
|
|
Kemoterapi
|
|
|
|
Prosedur ini dapat digunakan untuk mengobati kanker yang telah
menyebar lebih jauh dari prostat dimana hormon digunakan untuk melawan
efek dari testoteron dan memperlambat tumbuhnya kanker.
|
|
Sesekali waktu dalam beberapa kasus, kemoterapi digunakan untuk
meringankan atau menghilangkan efek dari gejala kanker prostat bilamana
prosedur pengobatan lain dinilai kurang efektif.
|
Apa pendekatan yang terbaik dalam pengobatan?
Pengembangan rencana pengobatan oleh tim multi-disiplin – terdiri dari
bedah payudara, spesialis patologi, spesialis radiologi, radiasi
onkologi & onkologi medis, pekerja sosial dan perawat payudara –
untuk melakukan diagnosa, merawat serta menangani kondisi pasien telah
terbukti dapat meningkatkan hasil pengobatan yang dijalani pasien
kanker.
Siapa saja yang terkena resiko kanker prostat, dan bagaimana mencegahnya?
Menurut
laporan The National Registry of Disease Office tentang kanker prostat,
yang diterbitkan pada tahun 2011, pria keturunan etnis Cina di
Singapura memiliki dua kali faktor resiko terkena kanker prostat
dibandingkan dengan etnis Melayu dan India.
Umur juga merupakan salah satu faktor, dimana pria berusia 40 tahun
memiliki tingkat resiko satu diantara 200.000 sedangkan saat mereka
menginjak usia 50 tahun, tingkat resiko terkena kanker prostat meningkat
menjadi 12 per 100.000 orang, dan menjadi 12 dari 10.000 orang pria
pada saat mereka menginjak usia 60 tahun.
Mereka yang mengalami kegemukan/obesitas, mengkonsumsi bahan makanan
dengan kadar lemak hewani tinggi atau daging merah, mereka yang memulai
hubungan seks di usia dini, memiliki riwayat penyakit STD atau memiliki
pasangan seksual lebih dari satu, juga mengalami peningkatan faktor
resiko untuk terkena kanker prostat. Resiko tertinggi juga dimiliki oleh
pria yang keluarganya memiliki riwayat medis kanker prostat.
Gaya hidup yang sehat, dengan konsumsi daging yang rendah, akan dapat
membantu mencegah terjadinya kanker prostat maupun jenis kanker lainnya
Posted By : Randi ( XII TKJ 1 / 32 )
Terima kasih sudah menyelesaikan tugas dengan baik, serta tingkatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan.
BalasHapus